April 2016

Senin, 18 April 2016

Brownies Coklat sebagai salah satu contoh produk olahan Serbuk Kakao


I. PEMBAHASAN


1.1 Latar  Belakang
Cokelat adalah sebutan untuk hasil olahan makanan atau  minuman dari biji kakao (Theobroma cacao). Cokelat pertama   kali dikonsumsi oleh penduduk Mesoamerika kuno sebagai  minuman. Cokelat umumnya diberikan sebagai hadiah atau  bingkisan di hari raya. Dengan bentuk, corak, dan rasa yang  unik, cokelat sering digunakan sebagai ungkapan terima kasih, simpati, atau perhatian bahkan sebagai pernyataan cinta. Cokelat juga telah menjadi salah satu rasa yang paling populer di dunia, selain sebagai cokelat batangan yang paling umum dikonsumsi, cokelat juga menjadi bahan minuman hangat dan dingin.
Karena coklat merupakan makanan yang banyak diminati oleh hampir seluruh kalangan, dapat dipastikan bahwa peminat dari produk olahan ini tidak akan sepi. Dan juga tidak mengherankan bahwa pada era ini banyak pengusaha yang melirik produk ini. Karena selain menawarkan kenikmatan, coklatpun juga memberikan kesehatan bagi konsumenya. Seperti untuk: menurunkan tekanan darah dan kolestrol, anti depresan, meningkatkan sirkulasi darah, menghambat penuaan, menghindari kelelahan kronis, meningkatkan kesehatan mata, serta mengurangi resiko kanker.
Dengan rasa dan khasiatnya yang cukup baik bagi kesehatan, sudah pasti bahan makanan yang berasal dari bahan dasar coklat ini banyak diminati orang yang membuat prospek yang cukup bagus jika berinvestasi pada usaha pengolahan coklat ini. Karena coklat pun juga dapat diolah kembali menjadi berbagai varian serta model yang beraneka.


II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kakao
Kakao  (Theobroma cacao L.) adalah pohon budidaya di perkebunan yang berasal dari Amerika Selatan, namun sekarang ditanam di berbagai kawasan tropika. Dari biji tumbuhan ini dihasilkan produk olahan yang dikenal sebagai cokelat. Tanaman ini merupakan tumbuhan tahunan (perennial) berbentuk pohon, di alam dapat mencapai ketinggian 10m. Meskipun demikian, dalam pembudidayaan tingginya dibuat tidak lebih dari 5m tetapi dengan tajuk menyamping yang meluas. Hal ini dilakukan untuk memperbanyak cabang produktif.
Bunga kakao, sebagaimana anggota Sterculiaceae lainnya, tumbuh langsung dari batang (cauliflorous). Bunga sempurna berukuran kecil (diameter maksimum 3 cm), tunggal, namun nampak terangkai karena sering sejumlah bunga muncul dari satu titik tunas. Penyerbukannya dilakukan oleh serangga (terutama lalat kecil (midge) Forcipomyia, semut bersayap, afid, dan beberapa lebah Trigona) yang biasanya terjadi pada malam hari1. Bunga siap diserbuki dalam jangka waktu beberapa hari. Kakao secara umum adalah tumbuhan menyerbuk silang dan memiliki sistem inkompatibilitas-sendiri (lihat penyerbukan). Walaupun demikian, beberapa varietas kakao mampu melakukan penyerbukan sendiri dan menghasilkan jenis komoditi dengan nilai jual yang lebih tinggi.
Buah tumbuh dari bunga yang diserbuki. Ukuran buah jauh lebih besar dari bunganya, dan berbentuk bulat hingga memanjang. Buah terdiri dari 5 daun buah dan memiliki ruang dan di dalamnya terdapat biji. Warna buah berubah-ubah. Sewaktu muda berwarna hijau hingga ungu. Apabila masak kulit luar buah biasanya berwarna kuning. Biji terangkai pada plasenta yang tumbuh dari pangkal buah, dibagian dalam. Biji dilindungi oleh salut biji (aril) lunak berwarna putih. Dalam istilah pertanian disebut pulp. Endospermia biji mengandung lemak dengan kadar yang cukup tinggi. Dalam pengolahan pascapanen, pulp difermentasi selama tiga hari lalu biji dikeringkan di bawah sinar matahari.
Sebagian besar daerah produsen kakao di Indonesia menghasilkan kakao curah. Kakao curah berasal dari kultivar-kultivar yang self-incompatible. Kualitas kakao curah biasanya rendah, meskipun produksinya lebih tinggi. Bukan rasa yang diutamakan tetapi biasanya kandungan lemaknya. Biji Kakao adalah bahan utama pembuatan bubuk kakao (coklat), bubuk kakao adalah bahan dalam pembuatan kue, es krim, makanan ringan, susu, dan lain-


lain. Dalam bahasa keseharian masyarakat kita menyebutnya coklat. Karakter rasa coklat adalah gurih, dengan aroma yang khas sehingga disukai banyak orang khususnya anak-anak dan remaja
(S.E. McGregor, Insect Pollination Of Cultivated Crop Plants. USDA. Virtual Book.)


2.2 Coklat
            Cokelat adalah sebutan untuk hasil olahan makanan atau  minuman dari biji kakao (Theobroma cacao). Cokelat umumnya diberikan sebagai hadiah atau  bingkisan di hari raya. Dengan bentuk, corak, dan rasa yang  unik, cokelat sering digunakan sebagai ungkapan terima kasih, simpati, atau perhatian bahkan sebagai pernyataan cinta.
Konsumsi cokelat dunia masih didominasi oleh Negara-negara besar seperti AS, Rusia, Jerman Barat, Inggris dan Prancis. Dari kelima negara tersebut, pertumbuhan konsumsi di Rusia,AS dan Prancis masih cukup tinggi dibandingkan dengan dua negara lainnya. Sementara itu, konsumsi biji kakao didalam negeri terutama diserap oleh industri kakao olahan untuk dijadikan kakao bubuk, kakao mentega dan kakao dalam bentuk makanan. Bahan baku yang digunakan oleh industri kakao olahan pada umumnya sebagian merupakan biji kakao yang bermutu rendah yangdiperoleh khususnya dari perkebunan besar swasta dan perkebunan rakyat.
(http://faradhel-punyasiapa.blogspot.co.id/2011/12/analisa-usaha-kakao.html/)



Usaha Brownies Coklat
Brownies Coklat adalah sebuah penganan yang dipanggang yang berbentuk persegi, datar atau bar dikembangkan di Amerika Serikat pada akhir abad ke-19 dan dipopulerkan di Amerika Serikat dan Kanada pada paruh pertama abad ke-20.
Brownies pertama kali muncul di hadapan publik pada tahun 1893. Saat itu digelar sebuah acara berupa pameran yang bertajuk Columbian Exposition yang diselenggarakan salah satu kota besar di Amerika, Chicago, Illinois. Pada saat itu seorang koki dari Hotel Palmer House membuat suatu inovasi kue setelah sang pemilik hotelBertha Palmer memintanya untuk menghidangkan makanan penutup untuknya dan para perempuan yang hadir pada pameran tersebut. Sang koki diminta untuk membuat kueyang lain daripada yg lain dipotong kecil-kecil agar mudah dimakan.
Resep awal brownies adalah berupa tepung, mentega, gula, telur, coklat yang telah dilelehkan, serta kacang almond. Hal ini menjadi satu hal yang pasti bahwa resep dasar brownies tidak pernah berubah sejak ratusan tahun lalu. Pada saat ini brownies telah mengalami banyak modifikasi dengan beragam aneka rasa tambahan seperti brownies keju, brownies pisang, blueberry, strawberry, kacang-kacangan, kopi, dan masih banyak lagi variasi brownies lainnya. Begitu pula dengan cara proses pembuatannya yang tidak hanya dipanggang, namun dapat pula dengan proses pengukusan yang dikenal dengan nama brownies kukus.
Pada tahun 1904 resep brownies pertama kali muncul dalam buku memasak Home Cookery yang disebut Service Club Cook Book, dan pada tahun 1905 pada buku resep The Boston Globe serta pada tahun 1906 dalam buku resep The Boston Cooking School Cook Book yang ditulis oleh Fannie Merritt Farmer. Resep Fannie Merritt Farmer ini menghasilkan panganan yang relatif ringan dan seperti kue. Namun resep tersebut adalah resep untuk molasse, sebuah kue yang dipanggang dan jauh dari apa yang kita kenal sebagai brownies sekarang ini. Beberapa berpendapat kue ini mungkin berasal dari adonan kue coklat yang tidak diberi baking powder secara tidak sengaja sehingga kue coklat menjadi bantat.
Resep yang kedua muncul pada tahun 1907 dalam buku panduan memasak Lowney's Cook Book, yang ditulis oleh Maria Willett Howard dan diterbitkan oleh Walter M. Lowney Company di Boston, Massachusetts. Resep ini menambahkan lebih banyak telur dan cokelat batangan pada resep awal Fannie Merritt Farmer di atas, dan menghasilkan brownies yang kaya rasa dan manis. Resep ini dinamakan Bangor Brownies, hal ini mungkin karena resep tersebut diciptakan oleh seorang wanita di Bangor, Maine. Bangor Brownies ini kemudian menjadi salah satu snack dan cemilan yang sangat digemari pada beberapa tahun kemudian dan begitu populer di Amerika Utara hingga akhirnya menyebar pula ke daratan Eropa.

Cara Membuat Brownies, sampai detik ini begitu banyak sekali aneka variasi dari brownies dengan berbagai macam tampilan dan berbagai macam citarasa yang banyak ragamnya dan tentu saja menggoda. Akan tetapi dari kesemuanya itu tetap saja aroma bahan dasar brownies baik brownies kukus maupun brownis panggang adalah aroma dari coklat yang begitu khas, harum dan menggoda selera
·         Membuat Brownies pada umumnya terdiri dari 3 langkah dasar; mentega dan cokelat dicairkan, telur dan gula dikocok bersama dan terakhir masukkan sedikit terigu. Triknya, jangan terlalu lama mengocok karena Brownies akan menjadi basah, padat dan kenyal. Terlalu lama dikocok akan menyebabkan brownies keras atau berbentuk lapisan kering tipis pada permukaan kue (meskipun lapisan kering tipis ini menjadi salah satu ciri khas produsen Brownies di Bandung). Kocoklah bahan-bahan basah dan kering hingga tercampur saja, jangan terlalu lama mengocok setelah terlur dimasukkan.
·         Kebanyakan resep brownies dimulai dengan mencairkan mentega dan cooking chocolate (cokelat batang/cokelat masak). Cara paling aman untuk proses ini ialah menggunakan 2 panci dengan ukuran berbeda. Panic besar diisi air mendidih, lalu letakkan panic kecil di atasnya dan isi dengan kedua bahan tersebut, aduk-aduk hingga cokelatnya mencair.
·         Untuk meningkatkan tekstur brownies, adonan mentah di loyang dapat disimpan dulu dalam lemari pendingin selama beberapa jam atau semalaman sebelum dipanggang.
·         Gunakan loyang dari stainless steel agar panasnya merata. Hindari pinggan dari gelas maupun loyang berwarna gelap dan anti lengket, karena kue bisa menjadi basah dan volumenya berkurang.
·         Brownies dapat dipanggang dalam cetakan muffin kecil, agar tidak repot memotongnya. Alasi loyang dengan alumunium foil biar bersih.
·         Bila brownies menggunakan kacang, gunakan yang telah dipanggang untuk meningkatkan aroma kacang.
·         Berapa lama memanggang brownies? Pengalaman adalah guru terbaik, tapi ada beberapa petunjuk umum yang dapat diikuti. Untuk brownies jenis fudge, keluarkan kue segera setelah pinggiran kue sedikit menyusut dari loyang. Bagian tengah kue masih sedikit liat dan lengket, tetapi segera mengeras setelah kue dingin. Untuk brownies jenis cake, tusukkan lidi ditengah kue, bila remah-remah kue melekat pad alidi berarti sudah matang.
·         Biarkan brownies dingin diloyang sebelum dilepaskan dari loyang dan dipotong-potong.
·         Brownies dapat tahan disimpan dalam wadah tertutup rapat. Bila hendak dinikmati, jangan dinginkan di kulkas karena akan kering, kecuali bila hendak disimpan lama, karena brownies tahan 4-6 bulan dalam freezer.


Analisis  Peluang Usaha
Proposal Usaha Kue Brownies Coklat dalam  analisis SWOT yang meliputi kelebihan (kekuatan dan peluang) dan kekurangan (kelemahan dan ancaman) dengan berbagai indicator sebagi berikut :
            Strength (Kekuatan) dengan indicator:
1. Harga makanan  ini sangat terjangkau Rp. 1.500
2. Kualitas produk terjamin
3. Proses pembuatannya mudah  dan sederhana
            Weakness (kelemahan) dengan indicator:
1.  Harga bahan baku  yang relatif tidak menentu
            Opportunity (Peluang)  dengan indicator:
1. Daya beli masyarakat terhadap makanan  relative tinggi
2. Banyak orang yang menyukai  kue kue manis sebagai hidangan tamu
Threat (Ancaman) dengan indicator:
1. Persaingan usaha yang ketat
2. Adanya  produk yang sejenis
3. Selera konsumen yang selalu  berubah – ubah  mempunyai  pengaruh yang besar terhadap pembelian produk.

Marketing Mix
Product          : produk kue brownies coklat berjumlah 40  buah  berbahan dengan penampilan kemasan yang menarik.
Price            harga Kue Brownies sangat terjangkau bagi semua  kalangan
Place         : dalam  tempat pendistribusian saya  menitipkan Kue Brownies Coklat melalu toko toko yang ramai pengunjung, kantin sekolah sekolah
Promotion     :  saya  mempromosikan kue brownies lewat face to face, brosur berwarna untuk menarik pembeli


Perhitungan Modal dan Harga Jual
Bahan baku  yang dibutuhkan dalam  pembuatan kue brownies coklat tabur keju dan biaya  yang dibutuhkan sebagai berikut:
Perhitungan Modal
Tepung  Pondan 1                   17.000
Coklat 1 batang
6.000

Telur 5
5.000
Blue Band
3.000
Butter
2.000
Keju
6.000
Gas
3.000
Tenaga
3.000
Cup
3.000
+
Harga Pokok
48.000

Keuntungan 15%
32.000
+
Harga Jual
80.000


Perhitungan Harga Jual


Dari perhitungan modal tersebut dapat dihasilkan kue brownies sebanyak 40  buah
sehingga harga jual perbuah         
Rp 80.000,- : 40 unit = Rp 2.000,-

Perhitungan Rugi dan Laba
Hasil  Penjualan Rp2.000  x 40  potong  =   Rp 80.000
           Harga Pokok                                               Rp 48.000      -       
Laba                                                            Rp 32.000,-

Target Pasar
Pada tahapan awal pemasaran produk  difokuskan pada pasar domestik, lingkungan sekitar dan masih dalam lingkup desa. Namun untuk prospek ke depannya dengan adanya meningkatan mutu dan manajemen yang baik bukan tidak mungkin untuk didistribusikan ke luar desa. Untuk tahapan awal metode pemasaran yang dilakukan adalah direct selling (penjualan langsung) untuk promosi produk serta brand nya, kemudian selanjutnya dilakukan promosi lewat selebaran serta social media (internet) agar jangkauannya lebih luas. Selain penjualan langsung dan promosi permen cokelat ini dititipkan di beberapa warung dan toko makanan kecil.

Proyeksi Pengembangan Usaha

            Usaha ini merupakan usaha kecil atau home industri. Namun demikian dalam proses pengolahan maupun sistem managemen usaha sudah menganut prinsip pengolahan dan pengendalian mutu yang baik, serta mentitik beratkan pada kepuasan pelanggan. Oleh karena itu untuk prospek kedepannya akan dikembangkan berbagai varian rasa baru dari Brownies ini. Namun rencana tersebut masih dalam tahap pengembangan. Untuk aspek menagemen sendiri usaha ini akan dikembangkan kedalam industri menengah, ada beberapa aspek yang perlu diperbaiki seperti aspek SDM (human resource), Alat dan Mesin, Metode Produksi serta peningkatan Sumber Modal untuk mendanai proses produksi yang direncanakan.