Agustus 2016

Kamis, 25 Agustus 2016

Cinta dan Waktu


Cinta adalah soal hati. 
Waktu adalah misteri di baliknya.
Tak akan terjadi cinta tanpa mengenal waktu.
Cinta terbentuk karena ada waktu di dalamnya. 
Cinta terwujud karena waktu membentuknya. 
Cinta terekspos karena waktu yang memunculkannya.



Waktu dapat mengikis segalanya. 
Termasuk kenangan indah bernama cinta. 
Pun kenangan pahitnya. 
Meski harus sepelan air melubangi batu, cinta tetap bisa terkikis olehnya. 
Apalagi karena manusia adalah makhluk yang lemah dan mudah sekali memaafkan dan melupakan. 


Manusia adalah kristalisasi kenangan yang mengendap namun mudah menguap.
Namun, waktu tak mungkin bisa mnyembuhkan luka karea cinta yang membekas menimbulkan luka menggores di hati dan takkan mungkin mudah dilupakan meski telah ditelan waktu. 
Luka itu akan mudah muncul. 
Luka akan mudah menggetarkan dada.

Selasa, 23 Agustus 2016

Apakah menurutmu waktu dapat mengikis perasaan cinta?


YA!!! 
Waktu dapat mengikis bahkan membunuh cinta.
Tapi aku tidak begitu yakin itu karena waktu. 
Cinta pada orang yang sudah lama meninggal saja masih bisa bertahan lama karena diingat di pikiran. Lalu kenapa cinta yang nyata tak bisa bertahan?
Menurutku itu lebih karena individu.


Tapi ya harus diakui, manusia tidak mau disalahkan, jadi sebagian besar kita memilih membela diri dengan mengatakan semuanya salah waktu.
Begitulah.
Manusia pada dasarnya memang egois.
Berdalih karena terpisah jarak dan waktu, lalu perasaan terkikis?
Huhhh!!!! Yang benar saja.
Kita lihat saja, sejauh apapun seorang ibu dan anak, apakah cinta itu terkikis? "Tidak." (Ini secara umum).
Lalu kenapa ada perpisahan?
Itu karena ketidak cocokan atau karena alasan lain yang komplesk hingga orang-orang menjadi egois dan memilih menyalahkan waktu.