Rabu, 12 Oktober 2016

Download Gekkan Shoujo Nozaki-kun via Google Drive


Seri anime ini memiliki genre RomCom (romance-comedy), mengisahkan mengenai seorang siswi kelas 2 SMA bernama Sakura Chiyo (disuarakan oleh Ari Ozawa). Di suatu sore sepulang sekolah, alih-alih beranjak kembali ke rumah, Chiyo sedang beres-beres mempersiapkan dirinya. Segenap keyakinan diri dikumpulkan, dan tak lupa pula merapihkan wajah.
Segala persiapan tersebut dilakukan oleh Chiyo untuk melakukan hal yang penting dalam hidupnya. Langkah kakinya pun beranjak menuju sebuah ruang kelas yang masih diisi oleh salah seorang murid. Murid tersebut bernama Umetarou Nozaki (disuarakan oleh Yuuichi Nakamura), dan sore ini, Chiyo bermaksud untuk mengutarakan perasaan cintanya terhadap Nozaki.
Dengan segala keberanian yang sudah ia kumpulkan, Chiyo pun menyatakan perasaanya. Namun karena sedikit grogi, Chiyo mengatakan kepada Nozaki bahwa selama ini ia menjadi fans berat Nozaki. Apa yang didapat Chiyo ternyata tidak sesuai harapan, alih-alih mendapatkan jawaban, ia justru mendapat tanda tangan Nozaki dengan nama Yumeno Sakiko.

Kehidupan Mangaka Muda

Setelah mendapat tanda tangan dari Nozaki, Chiyo pun berfikir bahwa ia salah menyampaikan kata-kata. Chiyo pun segera menyatakan ingin terus bersama dengan Nozaki. Dengan tanpa keraguan, Nozaki pun mengajak Chiyo untuk mampir ke rumahnya.
Di sana, Chiyo menemukan ternyata cowok yang ia idam-idamkan adalah seorang mangaka(penulis manga) dengan nama pena Yumeno Sakaki. Manga yang ditulis oleh Yumeno Sakaki ini berjudul Koi Shiyo (Mari Jatuh Cinta) yang ternyata dimiliki oleh Chiyo di rumahnya. Dan pada malam itu, Chiyo pun membantu Nozaki untuk mengerjakan beta dari komik Koi Shiyo tersebut. Seiring berjalannya waktu, Chiyo pun bertemu dengan teman Nozaki lainnya yang kerap membantunya dalam mengerjakan komik.

Perpaduan Romantisme Dibalut Gelak Tawa

Membawakan genre romance-comedy (RomCom), plot yang disampaikan oleh seri anime ini cukup padat antara komedi serta kisah romansa nya. Jangan sekali-kali mengharapkan kisah romantisme ala Romeo & Juliet dari anime ini, karena dalam setiap kisah romansa yang disuguhkan, akan selalu ada sisi komedi yang diselipkan. Porsi antara kisah komedi serta romansa yang dihadirkan cukup berimbang sehingga tidak terlalu terkesan berat sebelah. Beberapa punchline khas komedi muncul sesaat setelah adegan romansa yang ada, seperti pada saat Chiyo bersepeda bersama Nozaki. Begitu juga saat Chiyo dan Nozaki terjebak hujan di sekolah.
Unsur komedi dari seri anime ini sudah terasa dari lagu pembukanya yang berjudul Kimi Janakya Dame Mitai (Sepertinya Kaulah Satu-satunya). Lagu pembuka yang dibawakan oleh Masayoshi Ooishi ini memiliki irama dan nada yang penuh dengan suasana riang dan sedikit nyeleneh.

Kesimpulan

Bagi anda yang mencari tontonan untuk mengocok isi perut dengan gelak tawa, Gekkan Shoujo Nozaki-kun menjadi salah satu sajian untuk anda. Mengusung tema komedi yang dibalut kisah romansa menjadikan anime ini juga patut disimak bagi anda yang ingin mencari kisah percintaan namun dengan sudut pandang yang sedikit berbeda.
Tidak terlalu berlebihan jika dikatakan bahwa inilah salah satu seri anime terbaik untuk musim panas tahun ini. 12 episode yang disajikan dibawakan dengan cukup menarik, hanya saja dari segi kualitas animasi, seri anime ini terkesan standar. Terlepas dari itu semua, menyaksikan kisah Sakura Chiyo yang mengharapkan seorang Umetarou Nozaki tetaplah menarik untuk diikuti.

Download

Cussss.... berikut adalah link untuk mengunduh seri anime Gekkan Shoujo Nozaki-kun.

Kamis, 25 Agustus 2016

Cinta dan Waktu


Cinta adalah soal hati. 
Waktu adalah misteri di baliknya.
Tak akan terjadi cinta tanpa mengenal waktu.
Cinta terbentuk karena ada waktu di dalamnya. 
Cinta terwujud karena waktu membentuknya. 
Cinta terekspos karena waktu yang memunculkannya.



Waktu dapat mengikis segalanya. 
Termasuk kenangan indah bernama cinta. 
Pun kenangan pahitnya. 
Meski harus sepelan air melubangi batu, cinta tetap bisa terkikis olehnya. 
Apalagi karena manusia adalah makhluk yang lemah dan mudah sekali memaafkan dan melupakan. 


Manusia adalah kristalisasi kenangan yang mengendap namun mudah menguap.
Namun, waktu tak mungkin bisa mnyembuhkan luka karea cinta yang membekas menimbulkan luka menggores di hati dan takkan mungkin mudah dilupakan meski telah ditelan waktu. 
Luka itu akan mudah muncul. 
Luka akan mudah menggetarkan dada.

Selasa, 23 Agustus 2016

Apakah menurutmu waktu dapat mengikis perasaan cinta?


YA!!! 
Waktu dapat mengikis bahkan membunuh cinta.
Tapi aku tidak begitu yakin itu karena waktu. 
Cinta pada orang yang sudah lama meninggal saja masih bisa bertahan lama karena diingat di pikiran. Lalu kenapa cinta yang nyata tak bisa bertahan?
Menurutku itu lebih karena individu.


Tapi ya harus diakui, manusia tidak mau disalahkan, jadi sebagian besar kita memilih membela diri dengan mengatakan semuanya salah waktu.
Begitulah.
Manusia pada dasarnya memang egois.
Berdalih karena terpisah jarak dan waktu, lalu perasaan terkikis?
Huhhh!!!! Yang benar saja.
Kita lihat saja, sejauh apapun seorang ibu dan anak, apakah cinta itu terkikis? "Tidak." (Ini secara umum).
Lalu kenapa ada perpisahan?
Itu karena ketidak cocokan atau karena alasan lain yang komplesk hingga orang-orang menjadi egois dan memilih menyalahkan waktu.

Sabtu, 25 Juni 2016

Kalau Saya Menyembah Pohon, Anda Mau Apa?


Konon, Komunitas Eden akhirnya gagal mendaratkan UFO di Monas karena rumitnya birokrasi di Indonesia. Padahal tak tanggung-tanggung, komunitas ini sudah menyurati Presiden Jokowi dan Presiden Obama.
Apa yang menarik dari kasus UFO ini? Bagi saya, yang menarik justru bukan pada seriusnya komunitas ini mengurus izin pendaratan UFO di Monas. Bukan pula pada tidak seriusnya para penerima surat menanggapinya. Ada hal lain di atas itu semua.
Yang menarik bin penting adalah respons kaum beragama terhadap Surat Eden itu. Sebagian orang teriak-teriak minta polisi menangkap Ibu Lia dan kawan-kawan, karena dianggap “meresahkan” publik. Sebagian lain nyinyir dan membuli Komunitas Eden sebagai kelompok irasional yang mimpi di siang bolong, sambil menepuk dada dan berbangga karena merasa agamanya sendiri adalah agama yang rasional. Namun sebagian lain setengah serius mendesak Jokowi untuk memberikan selembar surat izin dan menyiapkan lapangan Monas untuk pendaratan UFO tersebut. Siapa tahu Lia Eden benar.
Nah, di situlah letak pentingnya Surat Eden: untuk menguji cara beragama kita dan cara kita memperlakukan keyakinan orang lain.
Baiklah, saya hendak bertanya beberapa hal kepada Anda, para Eden haters.
Apakah beragama harus rasional? Tengoklah ke dalam diri Anda, agama Anda. Ketahuilah, tak ada satu agamapun di dunia ini yang tak mengandung irasionalitas. Pada titik tertentu, perbandingan antar agama adalah perbandingan antar elemen-elemen irasional, antara mitos-mitos. Kesenjangan antara dunia saintifik dan dunia agama membuktikan itu.
Meski demikian, justru kesimpulan para saintis bahwa sejauh ini sains hanya mampu menjawab nol koma sekian persen saja dari misteri alam raya ini, membuat agama masih dibutuhkan. Ini karena agama menyediakan jawaban spekulatif atas misteri yang belum saatnya terpecahkan.
Apakah Lia Eden patut diseret ke penjara? Sudah dua kali ia dipenjara karena keyakinannya. Dan ini adalah keputusan pengadilan yang layak dicatat dengan noda hitam. Ya, memenjarakan orang karena keyakinannya adalah absurd. Karena kalau pengadilan yang memutus perkara itu konsisten, para penganut agama kita keluar-masuk penjara dengan mudah.
Kalau mau diusut, setiap agama tentu saja menodai agama yang lain. Setiap agama mengandung negasi terhadap kebenaran agama lain. Seberapa besar kadar noda dan kadar negasi itu, bisa kita perdebatkan kemudian.
Pertanyaan berikutnya: apakah setelah dipenjara, Lia Eden otomatis merevisi keyakinannya? Tentu tidak, kan sudah minum Combantrin. Buktinya ia dipenjara lagi untuk kedua kalinya. Setelah pemenjaraan kedua itu? Tidak juga. Buktinya ia masih menyebarkan ajaran kepada para pengikutnya, dan nyaris mendarat UFO di Monas.
Nah, ini dia absurditas berikutnya; ketika kita memenjara orang karena sesuatu yang ada di pikirannya.
Kalau Lia Eden terus meyakini sesuatu yang di luar nalar dan kepercayaan Anda, Anda mau apa? Bisa apa? Kalau Ahmad Mosaddeq meyakini bahwa ia adalah utusan Tuhan, Anda mau apa? Apakah Anda bisa menjamin isi pikiran dia berubah ketika dipaksa menandatangani pertobatan di atas kertas? Lagipula, beragama kok insecure betul, kalau Anda memeluk teguh agama Anda dan yakin bahwa itu jalan yang benar tentu tidak perlu terganggu sama sekali dengan klaim Mosaddeq.
Kalau saya menyembah pohon karena dalam keyakinan saya pohon adalah representasi Tuhan di bumi, Anda mau Apa? Anda merasa terganggu lalu menebang pohon yang saya sembah sambil berteriak, “Telah kubunuh Tuhanmu,” begitu? Jika demikian, sayalah yang akan melaporkan Anda karena telah melecehkan keyakinan saya, menodai agama saya. Anda telah melakukan blasfemi alias penistaan agama, maka Anda pantas dipenjara.

William Shakespeare


 William Shakespeare adalah seorang penulis inggris yang seringkali disebut orang sebagai salah satu sastrawan terbesar inggris. Ia menulis sekitar 38 sandiwara tragedi, komedi, sejarah dan 154 sonata, 2puisi naratif, dan puisi-puisi yang lain. Ia menulis antara tahun 1585 dan 1613 dan karyanya telah diterjemahkan di hampir semua bahasa hidup di dunia dan dipentaskan di panggung lebih daripada semua penulis sandiwara yang lain.
Shakespeare tidak mengikuti jejak ayahnya. Pada zaman itu, sekolah umum baru dimulai di Inggris. Sebelumnya, hampir semua anak tidak tahu cara membaca dan menulis, mereka hanya belajar suatu keterampilan atau bertani. Shakespeare pergi ke salah satu sekolah umum yang baru ini. Ia belajar latin yang merupakan bahasa semua kaum terpelajar, tidak peduli dari negara mana mereka berasal. Dari london ke lisbon, dari alexandria ke konstaninopel, dari tunis ke yerusalem, semua orang terpelajar berbicara Latin dan bahasa ibu mereka. Semua dokumen penting, baik dokumen negara, gereja, atau perdagangan, ditulis menggunakan Latin.
Shakespeare juga mempelajari karya-karya para penulis dan filosofer dari Yunani Kuno dan Romawi. Lebih dari 100 tahun berlalu sejak Johannes Gutenberg memperkenalkan percetakan ke Eropa pada tahun 1457. Shakespeare dan orang Inggris lain yang dapat membaca dan mampu membeli buku-buku menjadi akrab dengan kisah-kisah dari berbagai tempat seperti Italia, Perancis, Asia Minor, dan Afrika Utara. Beberapa kisah-kisah ini menjadi dasar cerita-cerita terbesar Shakespeare.
Contohnya, The Golden Ass karya Apuleise, sebuah kisah kuno dari Afrika Utara, kemungkinan merupakan kisah yang menginspirasikan Impian di Tengah Musim. Shakespeare meminjam cerita untuk Romeo dan Juliet dari seorang penulis Inggris lain, yang mendapatkannya dari seorang penulis Perancis, yang menerjemahkannya dari kisah abad ke-16 oleh Luigi da Porta dari Italia yang bersumpah bahwa cerita tersebut adalah berdasarkan cerita nyata.
Sistem kelas pada zaman Shakespeare dapat saja sudah memiliki susunan-susunan, namun hal tersebut tidak statis. Orang-orang mulai berpikir tentang mereka sendiri. Shakespeare hidup di zaman Renaisans yang berarti "kelahiran kembali" yang terjadi pada abad ke-15 hingga abad ke-17 di Eropa.
Renaisans Eropa menghidupkan kembali pembelajaran klasik. Pada zaman tersebut terdapat gerakan kebangkitan minat terhadap seni, musik, dan arsitektur. Suatu dunia yang tua dan stagnan tiba-tiba berubah menjadi hidup dan vibran. Meskipun hampir semua orang percaya bahwa susunan matahari, bulan, bintang, dan planet memengaruhi nasib mereka, beberapa orang mulai mengubah cara berpikir mereka tentang diri mereka dan dunia yang mereka tinggali. Mereka mulai memahami kekuasaan dan posisi pemerintahan diciptakan oleh manusia, bukan ditentukan oleh Tuhan sejak lahirnya. Mereka menyadari bahwa kekristenan bukanlah satu-satunya agama di dunia. Dan karena banyak di antara mereka mulai dapat membaca, maka banyak juga yang tidak ingin tinggal di kelas sosial tempat mereka dilahirkan. Banyak petualang Renaisans menggunakan cara mereka sendiri-sendiri untuk mencari rezeki dan mengembangkan kehidupan mereka. Shakespeare adalah salah satu dari orang-orang tersebut.
Pada awal 1590-an, William Shakepseare mengokohkan dirinya sebagai seorang penulis sandiwara dan aktor di London. Selain itu, ia juga memiliki bagian dari rumah sandiwara tempat ia dan teman-temannya bermain. Itu mungkin adalah sumber penghasilannya. Shakespeare menikahi Anne Hathaway, yang delapan tahun lebih tua darinya, pada tanggal 28 November 1582 di Temple Grafton, dekat Stratford. Anne kala itu hamil tiga bulan. Bersama-sama mereka dikaruniai tiga anak: Susanna, dan si kembar Hamnet dan Judith. Istri dan ketiga anaknya tinggal di Stratford, dan kemungkinan besar Shakespeare pergi mengunjungi mereka setahun sekali.
Pada tahun 1596 Hamnet meninggal dunia. Karena kemiripan nama, banyak orang berpikir bahwa hal ini mengilhaminya untuk menulis The Tragical History of Hamlet, Prince of Denmark.

Shakespeare menjadi orang teater yang sangat terkenal, sangat populer, dan sangat kaya. Ratu Elizabeth I sangat menyukai karya-karyanya; begitu pula dengan Raja James I, penerusnya. Pada pemerintahan James I, Shakespeare dan kawan-kawan terkenal dengan sebutan "Orang-orang Raja" karena Raja James I adalah pengunjung mereka yang spesial. Sampai saat ini, konon, belum ada satu pun sastrawan yang mampu melampaui kehebatannya. Bahkan, ada yang mengatakan bahwa satu-satunya karya sastra hanyalah karya-karya Shakespeare, selain itu bukanlah karya sastra, melainkan hanya catatan kaki! Terlalu berlebihan, memang, tetapi hal itu menunjukkan betapa Shakespeare adalah sastrawan besar yang berada di kasta paling tinggi.