Mei 2016

Selasa, 03 Mei 2016

Laporan Manajemen Agroindustri Perkebunan Kelapa Sawit








Nama  : Dika Maulana Santoso
NIM    : D41140942
Gol      : C




Program Studi Manajemen Agroindustri
Jurusan Manajemen Agribisnis
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
Tahun 2016

BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
            Kelapa sawit merupakan tumbuhan pohon. Bunga dan buahnya berupa tandan dan bercabang banyak. Memilki buah kecil dan apabila matang, akan berwarna merah kehitaman. Untuk daging buahnya padat serta mengandung minyak. Minyak kelapa sawit ini digunakan sebagai minyak goreng. Kelapa sawit sendiri dipanen harus berumur 4 tahun, dalam pemanenan yang perlu diperhatikan adalah kematangan buah. Dalam perkebunan kelapa sawit ada beberapa kriteria buah yang layak untuk dipanen dan kemudian diolah menjadi minyak goreng.
Pengolahan Kelapa sawit merupakan suatu proses pengolahan yang menghasilkan minyak kelapa sawit. Hasil utama yang dapat diperoleh ialah minyak sawit, inti sawit, sabut, cangkang dan tandan kosong. Pabrik kelapa sawit (PKS) dalam konteks industri kelapa sawit di Indonesia dipahami sebagai unit ekstraksi crude palm oil (CPO) dan inti sawit dari tandan buah segar (TBS) kelapa sawit. PKS tersusun atas unit-unit proses yang memanfaatkan kombinasi perlakuan mekanis, fisik, dan kimia.
Parameter penting produksi seperti efisiensi ekstraksi, rendemen, kualitas produk sangat penting perananya dalam menjamin daya saing industri perkebunan kelapa sawit di banding minyak nabati lainnya. Perlu diketahui bahwa kualitas hasil minyak CPO yang diperoleh sangat dipengaruhi oleh kondisi buah (TBS) yang diolah dalam pabrik. Sedangkan proses pengolahan dalam pabrik hanya berfungsi menekan kehilangan dalam pengolahannya, sehingga kualitas CPO yang dihasilkan tidak semata-mata tergantung dari TBS yang masuk ke dalam pabrik.
Pada prinsipnya proses pengolahan kelapa sawit adalah proses ekstraksi CPO secara mekanis dari tandan buah segar kelapa sawit (TBS) yang diikuti dengan proses pemurnian. Secara keseluruhan proses tersebut terdiri dari beberapa tahap proses yang berjalan secara sinambung dan terkait satu sama lain kegagalan pada satu tahap proses akan berpengaruh langsung pada proses berikutnya. Oleh karena itu setiap tahap proses harus dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan norma-norma yang ada.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.     Apa itu kelapa sawit ?
2.     Bagaimana standar mutu dari minyak kelapa sawit ?
3.     Bagaimana identifikasi produk minyak goreng dengan berbahan baku kelapa sawit ?
4.     Bagaimana identifikasi produk margarin dengan berbahan baku kelapa sawit ?
5.     Bagaimana pendapat anda tentang adanya kebijakan moratorium lahan kelapa sawit terhadap pendapatan petani serta apa dampak positif dan negatif terhadap kebijakan tersebut ?

C.    TUJUAN
1.        Untuk mengetahui tentang kelapa sawit
2.        Untuk mengetahui standar mutu dari minyak kelapa sawit
3.        Untuk mengetahui identifikasi produk dengan berbahan baku kelapa sawit menjadi minyak goreng
4.        Untuk mengetahui identifikasi produk dengan berbahan baku kelapa sawit menjadi margarine
5.        Untuk mengetahui apa pengaruh yang akan didapat petani terhadap pemberlakuan kebijakan moraturium lahan sawit



BAB II
PEMBAHASAN

2.1                         Kelapa Sawit
 Kelapa sawit (Elaeis) adalah tumbuhan industri penting penghasil minyak masak, minyak industri, maupun bahan bakar (biodiesel). Perkebunannya menghasilkan keuntungan besar, sehingga banyak hutan dan perkebunan lama di konversi menjadi perkebunan kelapa sawit.Indonesia adalah penghasil minyak kelapa sawit kedua dunia setelah malaysia. Di Indonesia penyebarannya di daerah Aceh, Pantai Timur Sumatra, Jawa, sulawesi, dan Kalimantan.
Minyak sawit dapat digunakan untuk begitu beragam peruntukannya karena keunggulan sifat yang dimilikinya, yaitu tahan oksidasi dengan tekanan tinggi, mampu melarutkan bahan kimia yang tidak larut oleh bahan pelarut lainnya, mempunyai daya lapis yang tinggi dan tidak menimbulkan iritasi pada tubuh dalam bidang kosmetik. Bagian yang paling populer untuk diolah dari kelapa sawit adalah buah. Bagian daging buah menghasilkan minyak kelapa sawitmentah yang diolah menjadi bahan baku minyak goreng dan berbagai jenis turunannya. Kelebihan minyak nabati dari sawit adalah harga yang murah, rendah kolesterol, dan memiliki kandungan karoten tinggi. Minyak sawit juga diolah menjadi bahan baku margarin.

2.2                         Standar Mutu dari Minyak Kelapa Sawit
Mutu minyak kelapa sawit dapat dibedakan menjadi dua arti, pertama, benarbenar murni dan tidak bercampur dengan minyak nabati lain. Mutu minyak kelapa sawit tersebut dapat ditentukan dengan menilai sifatsifat fisiknya, yaitu dengan mengukur titik lebur angka penyabunan dan bilangan yodium. Kedua, pengertian mutu sawit berdasarkan ukuran. Dalam hal ini syarat mutu diukur berdasarkan spesifikasi standar mutu internasional yang meliputi kadar ALB, air, kotoran, logam besi, logam tembaga, peroksida, dan ukuran pemucatan. Kebutuhan mutu minyak kelapa sawit yang digunakan sebagai bahan baku industri pangan dan non pangan masingmasing berbeda. Oleh karena itu keaslian, kemurnian, kesegaran, maupun aspek higienisnya harus lebih Diperhatikan. Rendahnya mutu minyak kelapa sawit sangat ditentukan oleh banyak faktor. Faktorfaktor tersebut dapat langsung dari sifat induk pohonnya, penanganan pascapanen, atau kesalahan selama pemrosesan dan pengangkutan.

2.3                         Identifikasi Produk Minyak Goreng

No.
Identifikasi
Produk 1
Produk 2
1.
Nama produk
Filma
Tropical
2.
Jenis produk
Minyak goreng
Minyak goreng
3.
Komposisi

Minyak kelapa sawit, antioksi & vitamin E
4.
Nilai gizi
Mengandung asam lemak jenuh dan tak jenuh, Protein, Karbohidrat, Natrium, Omega 6, Omega 9, Vitamin D & E

asam lemak tak jenuh (omega9) yang dapat membantu menurunkan kolesterol darah, serta juga dilengkapi vitamin e sebagai antioksidan dan pro vitamin a.
5.
Kode produksi
09 – Oktober - 2017
30 – Maret - 2018


         
6.
Deskripsi produk
Filma Minyak Goreng adalah minyak goreng non kolesterol yang terbuat dari buah sawit segar pilihan, diproduksi dengan Sistem Pemurnian Terintegrasi dan pengawasan mutu ekstra ketat sehingga menghasilkan minyak goreng yang jernih bernutrisi. Filma Minyak Goreng mengandung asam lemak tak jenuh yang dapat membantu menjaga kadar kolesterol, Omega 6 & Omega 9 yang merupakan asam lemak esensial yang diperlukan oleh tubuh, Vitamin D yang baik untuk membantu pembentukan dan pemeliharaan tulang, serta Vitamin E sebagai anti oksidan alami. Warna kuning keemasannya berasal dari kandungan Beta Karoten alami (Pro Vitamin A).
Minyak goreng Tropical 2 Liter ini dalam kemasan botol merupakan minyak goreng yang berkualitas yang disempurnakan dengan proses 2x penyaringan. Minyak tropical ini sudah terkenal dikalangan masyarakat. 


2.4                         Identifikasi Produk Margarin
No.
Identifikasi
Produk 1
Produk 2
1.
Nama produk
Blue Band
Amanda
2.
Jenis produk
Margarine
Margarine
3.
Komposisi
Minyak nabati, air, garam, pengemulsi monodigliserida (nabati, pengawet kalium sorbat, pengatur keasaman (trinatorium sitrat, asam sitrat), minyak mentega, perisa identik alami mentega, antioksidan BHA & BHT, Vitamin B2, Pewarna beta karoten CI 75130 (mengandung antioksidan DL Alfa Tokoferal), sukuestran EDTA.
Minyak nabati, air, garam, pengemulsi nabati, perisa (identik alami, artifisial) antioksidan BHA, sekuestran EDTA, pengatur keasaman (trinatrium sitrat, asam sitrat) vitamin ( A,D,E) pewarna beta karoten CI 40800
4.
Nilai gizi
Lemak jenuh 4g, lemak trans 0g, kolestrol 0g, gula total 0g, serat pangan 0g, natrium 90mg
Lemak jenuh 3.5g, lemak tidak jenuh tunggal 2.5g, lemak tidak jenuh ganda 1g, lemak trans 0g, kolesterol 0g, protein 0g, karbohidrat 0g, natrium 80mg
5.
Kode produksi
29 – November - 2016
09 – Januari – 2017
6.
Deskripsi produk
Blue band serbaguna mengandung omega 3 dan 6, serta 6 vitamin (A, B1, B2, B3, D, E). Jumlah omega 3 dan 6 yang terkandung dalam blue band serbaguna setara dengan 250g salmon atau tiga gelas susu, yang dapat membantu memenuhi kebutuhan perkembangan optimal anak.
Margarine dapur Amanda cocok untuk berbagai masakan dan aneka kue. Harga Rp. 3500/buah

2.5 Pro, Kontra dan Gagasan Terkait Kebijakan Monaturium Lahan Sawit
    2.5.1 Gagasan Tekait Kebijakan Monaturium Lahan Sawit.
Kami berpendapat bahwasanya kebijakan monaturium lahan sawit ini merupakan langkah awal perbaikan dan pembenahan yang akan dilakukan lewat peningkatan produktivitas. Industri sawit tidak bisa terus-menerus hidup dengan bergantung kepada orientasi konversi hutan. Selain adanya faktor keterbatasan wilayah hutan yang dapat dikonversi, hutan tidak elok untuk terus digadaikan hanya untuk mengejar rente dari keuntungan sawit semata. Apa yang terjadi jika pada suatu waktu saat harga sawit kolaps di pasar dunia?
Lahan sawit yang dimiliki Indonesia sudah cupuklah besar, Saat ini, luas lahan kelapa sawit di Indonesia mencapai 10,4 juta hektar dengan produksi 70 juta ton per tahun. Dari total lahan tersebut, 4 juta hektar merupakan lahan yang dikelola petani rakyat. Dan jika tidak ada kebijakan ini dapat dipastikan petani akan kalah bersaing dengan perusahaan-perusahaan industri yang akan terus membuka lahan sawit, dan akhirnya nilai jual sawit milik petani rakyat pun akan jatuh.
Selain itu kebijakan ini juga dapat membantu petani, karena adanya kebijakan ini otomatis lahan yang akan dikorbankan umtuk perluasan lahan sawit akan berkurang, dimana itu akan membantu untuk berkembangnya komoditas pertanian lainya.

2.5.2 Pro Kontra Kebijakan Monaturium Lahan Sawit
          Pesan ini harusnya mendorong Petani sawit untuk mengejar upaya intensifikasi lahan. Petani harus beralih dari orientasi semula, yaitu perluasan lahan yang akan merugikan dalam jangka panjang, sebaliknya mulai meningkatkan cara pengelolaan lahan yang berpatokan pada kebijakan non ekspansi lahan dan zero-deforestasi. Dengan Kebijakan ini, petani dipaksa untuk terus berinovasi, berorientasi pada penciptaan produktivitas dan pengelolahan lahan lewat supply chain management, manajemen kelola lahan, pemilihan bibit unggul, termasuk pemberian bibit unggul kepada plasma, serta transportasi dan pengolahan minyak sawit yang lebih efisien terintegrasi agar dapat menghasilkan produktivitas per hektare yang lebih tinggi. 
Selain itu juga kebijakan ini disinyalir akan berdampak pada penambahan tenaga kerja, yang artinya akan menambah angka pengangguran.

Minggu, 01 Mei 2016

Laporan Kunjungan Lapang Di PT. SUPRAMA ( SURYA PRATISTA HUTAMA )









Nama  : Dika Maulana Santoso
NIM    : D41140942
Gol      : C




Program Studi Manajemen Agroindustri
Jurusan Manajemen Agribisnis
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
Tahun 2016


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
 Setiap unit bisnis membutuhkan sumber daya manusia (tenaga kerja) untuk menjalankan kegiatan usaha yang berbeda. Dalam unit industri, sejumlah besar orang yang dipekerjakan untuk melakukan berbagai operasi dan kegiatan. Hal ini diperlakukan sebagai sumber daya manusia atau tenaga kerja yang dipekerjakan. Sebuah unit bisnis membutuhkan sumber daya material serta sumber daya manusia untuk melakukan berbagai kegiatan. Kita kenal istilah "5M" dalam manajemen yakni Material, Mesin, Metode, Uang dan yang paling penting Men yakni, tenaga kerja dalam organisasi. Ini adalah melalui tenaga kerja / karyawan bahwa semua bahan-bahan lain dari uang perusahaan, mesin, bahan, pemasaran, dikelola olehnya. Singkatnya, Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan yang paling penting dan sumber daya yang paling produktif unit / usaha industri.
Hal ini benar mengatakan bahwa "mesin yang penting dalam proses produksi tetapi orang di belakang mesin yang lebih penting". Dia mengubah faktor-faktor tak bernyawa produksi menjadi produk yang berguna. Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset penting dari sebuah unit bisnis. Tim yang loyal dan efisien dalam bekerja membawa kesuksesan dan stabilitas ke unit bisnis. Hal ini menunjukkan pentingnya sumber daya manusia dalam bisnis. Orang-orang dan organisasi di mana mereka bekerja saling terkait dan saling tergantung. Organisasi bergerak ke arah kemakmuran hanya dengan menggunakan sumber daya yang tersedia manusianya sengaja. 
Melihat pentingnya peran karyawan dalam organisasi, maka karyawan perlu diberikan perhatian khusus dalam pelaksanaan tugasnya sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. Dalam hal ini lingkungan kerja mempunyai andil dalam meningkatkan kinerja karyawan. Kesuksesan suatu organisasi dalam mengelola sumber daya manusia yang dimiliki sangat menentukan keberhasilan pencapaian tujuan organisasi. Setiap organisasi akan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja karyawannya, dengan harapan apa yang menjadi tujuan perusahaan akan tercapai. Sumber daya terpenting bagi suatu perusahaan atau organisasi adalah sumber daya manusia yaitu orang yang telah memberikan tenaga, bakat, kreativitas dan usaha mereka pada organisasi (Handoko, 2001 : 133).

1.2  PT. SUPRAMA
PT. Surya Pratista Hutama (SUPRAMA), merintis usaha dengan sederhana sebagai perusahaan kecil yang dikelola keluarga bernama PT. Sampindo yang berdiri pada tahun 1972 di Sidoarjo, Jawa Timur. PT. Sampindo memproduksi mi dan snack berkualitas tinggi dengan komitmen mengutamakan kualitas, nilai dan rasa yang bermutu, bisnis bertumbuh dengan baik melalui produk paling popular dengan merek mi telur kering merek Burung Dara. Di 1989, seiring dengan perubahan zaman yang semakin maju dan permintaan dari konsumen yang terus meningkat, maka PT. Sampindo berpindah lokasi dan memulai produksi beragam mi instan merek Surya Mi dan produk snack.  Dengan 6 hektar area produksi yang memperkerjakan lebih dari 1000 pegawai dan 30 armada, PT. Sampindo adalah salah satu perusahaan dengan kapasitas produksi yang terbesar di Indonesia Timur. Produk didistribusikan ke seluruh Jawa dan berbagai cabang di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan lain-lain.

Dalam era globalisasi, PT. Sampindo melakukan kerjasama internasional dengan HJ. Heinz di tahun 1997, menjadi PT. Heinz Suprama dan memulai ekspansi produk di pasar internasional. Manajemen dan integritas organisasi, produk kualitas dan efisiensiensi teknologi semakin ditingkatkan untuk memperluas cakupan produk di pasar lokal dan internasional dalam masa kerjasama ini. Tahun 2006, PT. Heinz Suprama, sekarang PT. Suprama, kembali sebagai bisnis keluarga,  sedangkan HJ Heinz kembali berfokus pada bisnis industri utamanya. Sampai saat ini PT. Suprama terus memposisikan diri sebagai produsen produk mi dan snack terpercaya yang berkualitas dan berkomitmen tinggi.

1.2  Rumusan Masalah

1.      Bagaimana cara yang dilakukan oleh PT.SUPRAMA dalam mempertahankan karyawannya ?
2.      Didalam Proses produksi mie burung dara pada tahap penggorengan, berapa lama minyak yang digunakan dalam proses penggorengan tersebut sebelum minyak tersebut diganti dengan minyak yag baru ?
3.      Metode apakah yang paling efektif yang digunakan oleh PT.SUPRAMA dalam melaksanakan Pelatihan dan Pengembangan terhadap karyawannya ?
4.      Pada PT.SUPRAMA terdapat nilai-nilai yakni integritas, komitmen, kerjasama, teratur, inovasi, perbaikan berkesinambungan, peduli serta berkembang bersama. Apakah nilai-nilai tersebut telah diterapkan di dalam PT.SUPRAMA serta apa saja yang menjadi tolak ukur atas keberhasilan nilai-nilai tersebut ?
5.      Kebijakan apa yang dilakukan oleh pihak PT.SUPRAMA terhadap karyawan yang kurang disiplin dalam melakukan tugasnya ?
6.      Lingkungan kerja apa yang diciptakan oleh PT.SUPRAMA terhadap para karyawannya agar mereka tidak mengalami kejenuhan dalam melakukan pekerjaannya ?
7.      Apa saja yang menjadi kriteria PT.SUPRAMA dalam merekrut tenaga kerja baru serta standar apa yang diinginkan oleh PT.SUPRAMA ?


BAB II
PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Lokasi        
PT. SUPRAMA ( SURYA PRATISTA HUTAMA )
Ds. Suko, Jalan Raya Sidoarjo KM 3, Kota : Sidoarjo
2.2 Waktu Kunjungan
Senin, 25 April 2016. Pukul 09.00 - Selesai


2.3 Visi dan Misi Perusahaan
Visi : 
Menjadi perusahaan mie dan makanan alternatif yang terbaik diIndonesia dan diakui oleh pasar dunia.
Misi :
Menghasilkan produk makanan berkualitas dengan harga terjangkaudan mudah diperoleh konsumen sehingga menghasilkan manfaat yang berkelanjutan bagi stakeholder


BAB III
PEMBAHASAN

1.      Hal yang akan dilakukan oleh PT.SUPRAMA dalam mempertahankan karyawannya antara lain :
a.       Memberikan penghargaan terhadap karyawannya dalam jangka waktu tertentu ( 10 tahun / 3 tahun ). Dengan adanya pemberian penghargaan tersebut maka para karyawan akan merasa sangat dihargai dalam melakukan pekerjaannya, sehingga para karyawan akan berlomba ataupun bersaing dengan sehat untuk meraih penghargaan tersebut dan karyawan akan sangat betah apabila melakukan pekerjaan tersebut di PT.SUPRAMA.
b.      Dengan menjalin komunikasi dan hubungan yang baik yang dilakukan oleh pimpinan PT.SUPRAMA terhadap para karyawannya.
c.       Pihak perusahaan selalu menilai bahwasannya karyawan selalu dianggap baik

2.      Penggantian minyak goring dalam proses penggorengan mie dilakukan setiap 2 hari sekali dan minyak yang diperlukan sekitar 500 Lt. limbah yang dihasilkan dari proses ini nantinya akan dijual ke masyarakat. Limbah yang dihasilkan dan diperjualkan ini tidak berbahaya dan tidak kotor karena minyak yang digunakan dalam proses penggorengan selalu mengalir sehingga tidak mengalami pengendapan.

3.      Metode yang paling efektif yang dilakukan oleh PT.SUPRAMA dalam melakukan Pelatihan dan Pengemangan karyawannya yaitu dengan

4.      Nilai-nilai tersebut sudah diterapkan yakni dibuktikan dengan salah satu persyaratan untuk menerima karyawan baru apabila calon karyawan tidak memiliki nilai-nilai yang ada pada PT.SUPRAMA maka perusahaan tidak menerima calon karyawannya tersebut. Jadi pada intinya nilai-nilai tesebut diterapkan ketika memilih calon yang sesuai dengan nilai-nilai yang terdapat dalam perusahaan tersebut serta diterapkan ketika ada sebuah organisasi seperti universitas maupun sekolah-sekolah mengunjungi PT.SUPRAMA dengan sopan dan santun dan komunikasi yang dilakukan dalam berbicara pun juga mengandung nilai-nilai yang tertera dalam perusahaan tersebut.

5.      Yang dilakukan oleh perusahaan dalam menyikapi karyawan yang kurang disiplin dalam melakukan tugasnya terdapat 3 kriteria yakni  :
a.       Pelanggaran ringan : Perusahaan hanya menasehati dan memotivasi karyawan yang telah melakukan pelanggaran agar tidak melakukan pelanggaran lagi.
b.      Pelanggaran sedang : perusahaan memberikan peringatan berupa surat peringatan atau SP 1-2 bulan.
c.       Pelanggaran berat : perusahaan tidak ambil pusing jika karyawan melakukan pelanggaran berat, hal yang akan dilakukan oleh perusahaan jika karyawan melakukan kesalahan berat adalah langsung dipecat.
6.      Lingkungan kerja yang diciptakan oleh PT.SUPRAMA terhadap para karyawannya agar mereka tidak mengalami kejenuhan dalam melakukan pekerjaannya ada 2 jenis yakni Lingkungan Kerja Fisik dan Lingkungan Kerja Non-Fisik .
Dimana, Lingkungan Kerja Fisik Menurut Sedarmayanti (2007) yakni “lingkungan kerja fisik adalah semua yang terdapat disekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi pegawai baik secara langsung maupun tidak langsung”. Hubungan antara lingkungan fisik dengan kenyamanan kerja sangat signifikan. Perasaan nyaman berpusat di hati setiap orang, lingkungan fisik kantor akan bersentuhan langsung dengan tubuh kita, melalui media panca indera tersebut kemudian mengalir kedalam hati sehingga lingkungan fisik kantor yang baik akan menimbulkan perasaan nyaman. Masalah lingkungan kerja dalam suatu organisasi sangatlah penting, dalam hal ini diperlukan adanya pengaturan maupun penataan faktorfaktor lingkungan kerja fisik dalam penyelenggaraan aktivitas organisasi. Indikator lingkungan kerja fisik adalah sebagai berikut :
a.       Penerangan
b.      Udara
c.       Suara bising
d.      Ruang gerak
e.       Keamanan
f.       Kebersihan
Sedangkan Lingkungan Kerja Non-Fisik Menurut Sedarmayanti (2001), “Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan maupun hubungan sesama rekan kerja, ataupun hubungan dengan bawahan”. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dikatakan bahwa lingkungan kerja non fisik adalah lingkungan kerja yang tidak dapat ditangkap dengan panca indera manusia. Akan tetapi, lingkungan kerja non fisik ini dapat dirasakan oleh para pekerja melalui hubungan-hubungan sesama pekerja maupun dengan atasan. Kajian tentang lingkungan kerja non fisik sebagaimana diuraikan di atas bertujuan untuk membentuk sikap pegawai. Sikap yang diharapkan tentunya adalah sikap positif yang mendukung terhadap pelaksanaan kerja yang dapat menjamin pencapaian tujuan organisasi.      Wursanto (2009) mengemukakan bahwa unsur penting dalam pembentukan dan pengubahan sikap dan perilaku, yaitu adalah sebagai berikut :
a.   Pengawasan yang dilakukan secara kontinyu dengan menggunakan sistem pengawasan yang ketat.
b.   Suasana kerja yang dapat memberikan dorongan dan semangat kerja yang tinggi.
c.   Sistem pemberian imbalan (baik gaji maupun perangsang lain) yang menarik.
d.  Perlakuan dengan baik, manusiawi, tidak disamakan dengan robot atau mesin, kesempatan untuk mengembangkan karier semaksimal mungkin sesuai dengan batas kemampuan masing-masing anggota.
e.  Ada rasa aman dari para anggota, baik di dalam dinas maupun di luar dinas.
f.    Hubungan berlangsung secara serasi, lebih bersifat informal, penuh kekeluargaan.
g.  Para anggota mendapat perlakuan secara adil dan objektif.
Pendapat lain dikemukakan oleh Herman (2008) bahwa “faktorfaktor yang mempengaruhi lingkungan internal pegawai atau sumber daya manusia meliputi serikat kerja, system informasi, karakter/budaya organisasi, dan konflik-konflik internal”. Pendapat Herman tersebut jika disimak cenderung mengarah kelingkungan kerja non fisik. Jadi dapat dikatakan bahwa faktor-faktor yang tersebut merupakan faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja non fisik.

7.      Yang menjadi kriteria PT.SUPRAMA dalam merekrut tenaga kerja baru serta standar apa yang diinginkan oleh PT.SUPRAMA  antara lain :
Kriteria :
a.       Pendidikan S1
b.      Berpengalaman di posisi tertentu sesuai apa yang dibutuhkan perusahaan
c.       Memiliki kemampuan
d.      Memiliki integritas tinggi dan leadership yang baik
e.       Inovatif dan berorientasi pada tim
f.       Memiliki Soft Skill dan Hard Skill
Standart-standart yang diinginkan sesuai dengan nilai-nilai yang tercantum pada perusahaan diantaranya :
a.       Intregritas : perusahaan ini mengutamakan dedikasi, kejujuran, dan etika yang baikdalam melaksanakan sebuah pekerjaan
b.       Komitmen : Suprama berkomitmen untuk memegang janji dan bertanggung jawabatas pekerjaan yang dilakukan agar menunjukkan kualitas Sumber Daya Manusiayang baik, komitmen merupakan kunci kesuksesan kerja tim.
c.       Kerjasama Terpadu : saling memberi dukungan dan bekerjasama mencapai tujuanbersama dan saling percaya dengan timnya.
d.      Inovasi : inovasi dibutuhkan untuk menjadi yang terdepan dalam pasar globalkarenanya perusahaan harus memebuat perubahan, pemikiran baru, dan produkbaru secara berkala.
e.        Perbaikan berkesinambungan : perbaikan secara terus menerus meliputi prosessistem, produk, sarana pendukung dan Sumber Daya Manusia untuk menjadi yanglebih baik.
f.       Peduli : setiap orang dalam perusahaan harus peduli dan peka terhadap keadaanlingkungan sekitar dan sesama manusia.
g.      Berkembang bersama : perusahaan melakukan integritas dengan berkomitmen danbekerjasama untuk menghasilkan inovasi dan melakukan perbaikan agar terusberkembang dan melebarkan sayap perusahaan agar lebih luas.


BAB IV
PENUTUP
Dari pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja adalah sikap seseorang terhadap pekerjaan yang menyenangkan dan mencintai pekerjaan serta harapan seseorang akan penghargaan yang diterimanya dari pekerjaan yang dilakukannya.