MEREBUTMU!
Engkau hanya di lihat saat hatinya sedang kosong,
kekosongan di sela-sela aktivitasnya.
Dia menaruh perasaan padamu, namun tak pernah ada kesiapan untuk memiliki mu.
Iya, kau di hampiri hanya saat belum ada lagi yang bisa di hampirinya selain engkau.
Dengan kelihaian lisan nya berdalih meyakinkanmu, dengan janji-janji manis yang disiapkannya untuk merayumu, dengan identitas busana nya untuk memikatmu,
Dan celakanya, engkau terlalu bodoh mempercayainya, terlalu naif untuk tidak bilang iya,
Kau bahkan terlalu tergesa-gesa, mengukir kata yang membuatmu sulit untuk tidak untuknya: Aku Cinta..
Hingga tiba akhirnya...
Derita itu sampai padamu, ribuan mata pedang yang dialamatkan untuk mu, menghujam jantungmu, membuat mu seolah" ingin mengiris nadi mu.
Dengan lagu perpisahan yang dibuatnya se lembut mungkin, agar terkesan dia masih punya rasa iba.
Menepuk pundakmu, seolah-olah menguatkanmu, membuatmu memohon, meronta, mematungkan diri menunggu nya di depan pintu layaknya pengemis tak ada harga diri sedikitpun.
Padahal telah nampak dari setiap aksara yang tuliskan untukmu, dia melemparmu sambil tersenyum.
Namun, rasa mu itu membutakanmu, kau sengaja memasung dan menawan dirinya dalam hatimu, tak rela ia keluar begitu saja, hingga kebodohan dan cinta tak dapat lagi kau bedakan keduanya.
Telinga mu sengaja kau tuli kan dari nasehat sahabat.
Yang terlintas hanya dia !
Kau sudah jelas terluka dan dilukai, namun kau buat seakan" takut kehilangan nya adalah cinta.
Padahal...
Kau sedang terperangkap. Pada sesuatu yang sudah terlanjur.
Sampai-sampai yang tepat pun kau buat tak nampak.
Kadang, kau memang harus di tampar.
Jangan cepat salah paham.
Ada tamparan untuk menyakiti, ada yang untuk menyadarkan.
Dan tak mungkin aku melakukan untuk alasan yang pertama.
Aku ingin sekali merebutmu, menarikmu secara paksa.
Bukan untuk mencuri dirimu, bukan untuk menyiksamu.
Namun aku ingin menyelamatkan.
0 komentar :
Posting Komentar